Puji syukur aspega Panjatkan pada Allah Swt atas segala
rahmat-Nya yang telah diberikan pada kami dari TEAM ASPEGA yang mana baru
beberapa hari sejak kunjungan kami di AMBON.
Beberapa hari yang lalu melalui Dandim OKU Sum-Sel, ASPEGA
di telpon melalui seluler bahwa LETKOL JAUHARI dari PANGDAM Sriwijaya
mengatakan ada panggilan dari PANGDAM Pattimura Ambon melalui KOLONEL INF
HARTANTA untuk menghadap PANGLIMA mengenai pengecekan hasil inokulasi yang
disuntikkan pada pohon gaharu didaerahnya, yang katanya telah di Inokulasi oleh
tenaga ahli dari Negara THAILAND.
Walau rasa berat karena setau ASPEG, AMBON adalah daerah
yang sering terjadi pergesekan SARA, namun hanya satu yang ASPEGA yakini semua
akan ASPEGA serahkan sepenuhnya pada sang KHALIK. Sungguh suatu kehormatan yang
teramat sangat begitu yang ASPEGA rasakan saat itu. Bagaimana tidak ? sejak
keberangkatan ASPEGA dari rumah sampai Bandara hingga ke Bandara PATTIMURA,
AMBON sampai kembali ke kediaman ASPEGA.
Diam-diam rasa kagum yang teramat sangat pada TNI yang punya
disiplin begitu tinggi yang belum pernah ASPEGA rasakan dan lakukan. Dari kota
AMBON menuju lokasi yang dituju digugusan pulau Seram memerlukan waktu kurang
lebih 9 jam perjalanan daerat dan laut sekali jalan. Sebuah perjalanan yang belum pernah ASPEGA rasakan
sebelumnya. Mulai dari tahun 2005 pada saat ASPEGA mulai membudidayakan gaharu,
mengenalkan pada masyarakat sekitar daerah, hingga ke beberapa seminar dan
kunjungan ke daerah-daerah di luar SUM-SEL.
Dengan ditemani dua perwira TNI yaitu LETKOL ADE dan MAYOR
ARSAD begitu nama yang diketahui ASPEGA. Kedua Perwira inilah dengan penuh
kesabaran menuntun ASPEGA menuju pulau demi Pulau di Kepulauan MALUKU yang terkenal
ombaknya yang ganas. Hasil investigasi ASPEGA kali ini menyatakan tidak semua
produk luar negeri itu selalu bermutu, justru gagal inokulasilah yang akan did
apat nantinya, karena dari 12 pohon yang kami temui 1 pohon telah mati, lubang
bor yang terlalu besar, minimnya reaksi pergerakan serum pada tiap titik
pengeboran, teknik inokuasi yang minim dan ternyata di kepulauan Maluku belum
ada yang membudidayakannya hanya sisa-sisa pemburu Gaharu Liar yang masih
tersisa.
GYRINOP VERSTEGI salah satu species gaharu yang hidup di
Indonesia Timur, Species ini juga salah satu yang dilindungi lembaga
perlindungan Flora dan Fauna Cites sebetulnya memang masih banyak yang tumbuh
di hutan pedalaman MALUKU, dan inilah yang insyaallah kami dari TEAM ASPEGA
yang akan melakukan inokulasi dibulan Februari Nanti, Semoga …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar