Rabu, 22 Januari 2014

LAWATAN KE AMBON



Puji syukur aspega Panjatkan pada Allah Swt atas segala rahmat-Nya yang telah diberikan pada kami dari TEAM ASPEGA yang mana baru beberapa hari sejak kunjungan kami di AMBON.







Beberapa hari yang lalu melalui Dandim OKU Sum-Sel, ASPEGA di telpon melalui seluler bahwa LETKOL JAUHARI dari PANGDAM Sriwijaya mengatakan ada panggilan dari PANGDAM Pattimura Ambon melalui KOLONEL INF HARTANTA untuk menghadap PANGLIMA mengenai pengecekan hasil inokulasi yang disuntikkan pada pohon gaharu didaerahnya, yang katanya telah di Inokulasi oleh tenaga ahli dari Negara THAILAND.



 
Walau rasa berat karena setau ASPEG, AMBON adalah daerah yang sering terjadi pergesekan SARA, namun hanya satu yang ASPEGA yakini semua akan ASPEGA serahkan sepenuhnya pada sang KHALIK. Sungguh suatu kehormatan yang teramat sangat begitu yang ASPEGA rasakan saat itu. Bagaimana tidak ? sejak keberangkatan ASPEGA dari rumah sampai Bandara hingga ke Bandara PATTIMURA, AMBON sampai kembali ke kediaman ASPEGA.




Diam-diam rasa kagum yang teramat sangat pada TNI yang punya disiplin begitu tinggi yang belum pernah ASPEGA rasakan dan lakukan. Dari kota AMBON menuju lokasi yang dituju digugusan pulau Seram memerlukan waktu kurang lebih 9 jam perjalanan daerat dan laut sekali jalan. Sebuah perjalanan yang belum pernah ASPEGA rasakan sebelumnya. Mulai dari tahun 2005 pada saat ASPEGA mulai membudidayakan gaharu, mengenalkan pada masyarakat sekitar daerah, hingga ke beberapa seminar dan kunjungan ke daerah-daerah di luar SUM-SEL. 

 
Dengan ditemani dua perwira TNI yaitu LETKOL ADE dan MAYOR ARSAD begitu nama yang diketahui ASPEGA. Kedua Perwira inilah dengan penuh kesabaran menuntun ASPEGA menuju pulau demi Pulau di Kepulauan MALUKU yang terkenal ombaknya yang ganas. Hasil investigasi ASPEGA kali ini menyatakan tidak semua produk luar negeri itu selalu bermutu, justru gagal inokulasilah yang akan did apat nantinya, karena dari 12 pohon yang kami temui 1 pohon telah mati, lubang bor yang terlalu besar, minimnya reaksi pergerakan serum pada tiap titik pengeboran, teknik inokuasi yang minim dan ternyata di kepulauan Maluku belum ada yang membudidayakannya hanya sisa-sisa pemburu Gaharu Liar yang masih tersisa.

 


GYRINOP VERSTEGI salah satu species gaharu yang hidup di Indonesia Timur, Species ini juga salah satu yang dilindungi lembaga perlindungan Flora dan Fauna Cites sebetulnya memang masih banyak yang tumbuh di hutan pedalaman MALUKU, dan inilah yang insyaallah kami dari TEAM ASPEGA yang akan melakukan inokulasi dibulan Februari Nanti, Semoga …

Tidak ada komentar:

Posting Komentar