LANDUCER - KOLABORASI INOKULEN DAN INDUCER - Pada Tahun 2004 saya mulai
menanam dan mengembangkan Gaharu tanpa adanya sedikitpun informasi teknik untuk
menghasilkan gubal gaharu. Antara kegelisahan dan kebimbangan dari satu tempat
ke tempat lain saya terus belajar dan belajar dari seminar satu hingga seminar
lain yang berhubungan dengan gaharu. Dari buku karangan ini, karangan itu semua
saya kuasai namun ternyata untuk menggapai semua impian itu tak semudah
membalik telapak tangan. Harga gaharu yang melebihi nilai emas harus ditebus
dengan kegagalan-kegagalan inokulasi. 9 pohon gaharu diameter 15 cm mati begitu
saja tanpa secuil gubal gaharu yang didapat. 4 pohon patah diterjang angin
karena pembusukan di empulur batang.
Antara frustasi dan kegalauan saya terus belajar metode ini dan metode itu,
akhirnya melalui beberapa kali uji coba, sharing, konsultasi ke beberapa ahli
mikrobiologi dan ahli kimia di beberapa
universitas Negeri maupun Swasta di Indonesia dan Mancanegara,
terciptalah serum Suntik Gaharu yang sama beri nama “Landucer”.
Senin, 28 Januari 2013
Sabtu, 26 Januari 2013
Perbedaan Teknik Inokulasi Gaharu Dan Kecepatan Produksi Gubal Gaharu Lewat Inokulan Dan Inducer
Perbedaan Teknik Inokulasi Gaharu
Dan Kecepatan Produksi Gubal Gaharu Lewat Inokulan Dan Inducer - Di beberapa
daerah di Indonesia
saat ini berlomba-lomba memproduksi Serum (Suntik) gaharu. Ada yang berbasis Inokulan (Mikroorganisme)
ada yang berbasis Inducer (Kimir, Organik) dan lain sebagainya. Namun kenyataan
dilapangan membuktikan hasil akhir dari kedua serum suntik gaharu itu tetap
sama hasilnya, hanya yang membedakan kecepatan produksi gubal gaharunya.
Perbedaan inilah yang akan penulis jelaskan buat sahabat-sahabat gaharuku
dimana saja berada.
Teknik
Inokulan:
Inokulanyang
berbasis Fusarium atau Cendawan telah banyak diproduksi di Beberapa daerah di Indonesia
melalui penelitian dan uji coba untuk menghasilkan gubal gaharu. Melalui suntik
cair atau serbuk sehingga tanda-tanda keberhasilan akan terlihat pada 15 hari
atau 1 bulan pasca Inokulasi dengan mengupas kulit bekas Pengeboran akan
terlihat perubahan warna kampium batang yang coklat kehitam-hitaman. Melalui
penutupan lubang pengeboran atau tanpa penutup.
Senin, 21 Januari 2013
Inokulan, Inducer, Serum GAHARU yang Kontroversi
Maraknya Budidaya Gaharu akhir-akhir ini menunjukkan prospek
yang cerah. Dibeberapa tempay di Indonesia
sampai ke Negara asia berlomba-lomba menanam
gaharu. Hal ini tak lain berapa Gaharu suatu alternative dari tanaman yang
telah ada. Si Pohon uang katanya dalam kurun waktu 6-10 Tahun akan menghasilkan
jutaan bahkan miliyaran rupiah yang akan didapat.
Sungguh angin surga yang memabukkan…
Sunggug suatu nominal yang fantastis ….
Sementara itu beredar beberapa jenis serum (Suntikan) Gaharu
daru yang berbasis Inokulan dengan beberapa jenis fusarium atau yang berbasis
Inducer dari jenis kimia atau yang lain-lain, maraknya budidaya Gaharu
merupakan celah orang-orang yang tak bertanggung jawab. Memanfaatkan lewat jual
serum atau suntikan Gaharu. Saya
menyaksikan dibeberapa tempat yang gagal mokulasi. Pohon mati,
pembusukan di dalam, recovery atau menutup kembali. Hal ini Karen ketidak
tahunan dari sangt pemilik pohon gaharu, sejauh mana teknik Inokula yang tepat,
serum atau Inokulan yang betul-betul bisa menjadikan gubal Gaharu dan yang
sangat penting pemasarannya. Karena saya yakin gubal gaharu sebesar gunungpun
tak akan menjadikannya rupiah, tanpa tahu jenis yang disukai pasar. Coba
bayangkan berapa banyak uang yang harus dikeluarkan jika tanpa ilmu dan
pengetahuan tentang Gaharu. Saya selama 7 tahun berkutat dengan Gaharu tau
manis pahitnya budidaya Gaharu maka dari itu saya sarankan buat
sahabat-sahabatku. Berhati-hatilah memilih serum suntik Gaharu, Inokuhan, Inducer
dan Semacamnya. Karena tanpa kehati-hatian tanaman yang sahabatuku tanam kurun
waktu 1-10 tahun akan gagal selamanya.
Langganan:
Postingan (Atom)