LANDUCER - KOLABORASI INOKULEN DAN INDUCER - Pada Tahun 2004 saya mulai
menanam dan mengembangkan Gaharu tanpa adanya sedikitpun informasi teknik untuk
menghasilkan gubal gaharu. Antara kegelisahan dan kebimbangan dari satu tempat
ke tempat lain saya terus belajar dan belajar dari seminar satu hingga seminar
lain yang berhubungan dengan gaharu. Dari buku karangan ini, karangan itu semua
saya kuasai namun ternyata untuk menggapai semua impian itu tak semudah
membalik telapak tangan. Harga gaharu yang melebihi nilai emas harus ditebus
dengan kegagalan-kegagalan inokulasi. 9 pohon gaharu diameter 15 cm mati begitu
saja tanpa secuil gubal gaharu yang didapat. 4 pohon patah diterjang angin
karena pembusukan di empulur batang.
Antara frustasi dan kegalauan saya terus belajar metode ini dan metode itu,
akhirnya melalui beberapa kali uji coba, sharing, konsultasi ke beberapa ahli
mikrobiologi dan ahli kimia di beberapa
universitas Negeri maupun Swasta di Indonesia dan Mancanegara,
terciptalah serum Suntik Gaharu yang sama beri nama “Landucer”.
Pada dasarnya inokulen itu adalah
fusarium dari mikro organisme hidup yang apabila disatukan dengan inducer maka
fusarium itu akan mati karena inducer ada beberapa zat kimia yang terkandung di
dalamnya. Secara logika maka kegagalanlah yang akan didapat. Namun hasil uji
coba di lapangan saya uji pembuktian pada cabang diameter 5cm 1 bulan pasca
inokulasi hasilnya sungguh luar biasa. Selama ini yang kita tau inokulen ya
inokulen dan inducer ya inducer. Inducer selama ini kita tau apabila
disuntikkan akan terjadi reaksi pada daun yang 2 hari sampai 1 mingngu
berguguran dan inokulan bila kita suntikkan ketahanan si pohon akan berkurang
hingga 20 persen. Lain ceritanya pada Landucer temuan saya, si Pohon tetap
sumbuh subur tanpa reaksi apa-apa dan reaksi serum cepat 2 kali lipat kecepatan
inokulen, 2 kali lipat kecepatan inducer yang sedang trend saat ini. Di dunia
gaharu belum satupun yang menemukan metode ini, karena Landucer ini buah dari
kegagalan yang penulis alami dan tak ada kata menyerag untuk hal yang terbaik,
silahkan dibuktikan Inokulen yang diproduksi para ahli mikrobiologi di beberapa
daerah di Indonesia maupun Inducer yang biasa diproduksi dari Thailand, Vietnam
atau para ahli kimia di beberapa daerah, Semua ada kelemahannya. Produksi gubal
gaharu lewat suntikan inokulen, setelah melewati masa 3 bulan banyak terjadi
Recovery atau penutupan kembali. Coba perhatikan pada tiap titik pengeboran ada
laporan yang sungguh mengejutkan dari seorang sahabat dari Kalimantan Tengah
Inokulen yang disuntikkan apda beberapa ppohon gaharunya setelah melewati masa
2 tahun pasca Inokulasi gubal yang seudah terbentuk pada usia 2 tahun pasca
inokulasi dan sudah dibuktikan ternyata kembali putih seperti sedia kala. Coba
bayangkan.
Ada juga yang penulis buktikan di
suatu daerah, Inducer yang disuntikkan pada Pohon gaharu setelah melewati masa
6 bulan terjadi pembusukan pada separuh batang pohon gaharu. Padahal kata suatu
sumber jika tidak terjadi pembusukan gubal gelondongan lah yang di dapat. Katanya..
dari laporan dan bukti-bukti yang ada,
saya penulis menyerahkan sepenuhnya pada sahabat yang menggeluti gaharu.
Jamur TRICHODERMA dan ACREMONIUM "LANDUCER".
7 Hari Pasca Inokulasi "LANDUCER"
1 Bulan Pasca Inokulasi "LANDUCER"
Suntik Ulang Gagal Inokulasi pakai "LANDUCER"
Tahniah Pak Busman untuk blog yang dihasilkan. Semoga terus menulis untuk kajian-kajian dan hasil terkini berkaitan gaharu yang terdapat di kawasan Pak Busman.
BalasHapusAminah
iya semoga saja ,,,,,
HapusDi tempat kami masih banyak pohon gaharu alam (Karas) apa bisa karas alam ini dilakukan LANDUCER, Terimakasih.
BalasHapus